Friday, March 12, 2010

7 Orang Indonesia Dalam Daftar 1.000 Orang Terkaya Dunia

Chairul Tanjung (dok detikFinance) Jakarta - Sejumlah nama-nama dari Indonesia mejeng dalam daftar 1.000 orang terkaya dunia versi... thumbnail 1 summary

Chairul Tanjung (dok detikFinance)
Jakarta - Sejumlah nama-nama dari Indonesia mejeng dalam daftar 1.000 orang terkaya dunia versi Majalah Forbes. Namun nama-nama yang masuk dalam daftar tersebut tidak lah terlalu mengejutkan dan biasa wara-wiri dalam daftar orang-orang terkaya.
Dalam daftar 500 orang terkaya dunia, Indonesia hanya menempatkan 4 wakilnya.  Satu nama yakni Sukanto Tanoto keluar dari daftar 500 orang terkaya dunia di tahun 2010. Pada tahun 2009 lalu, Sukanto Tanoto menempati posisi 450 dengan kekayaan mencapai US$ 1,6 miliar.

Sementara dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia, secara total Indonesia menempatkan 7 wakilnya. Perwakilan Indonesia dalam jajaran orang-orang terkaya di dunia versi majalah Forbes yang dikutip detikFinance, Kamis (11/3/2010) adalah:
  1. Michael Hartono, posisi 258 (70 tahun) US$ 3,5 Miliar
  2. R Budi Hartono, posisi 258 (69 tahun) US$ 3,5 Miliar
  3. Martua Sitorus, posisi 316 (50 tahun) US$ 3 Miliar
  4. Peter Sondakh, posisi 437 (58 tahun) US$ 2,2 Miliar.
  5. Sukanto Tanoto, posisi 536 (60 tahun), US$ 1,9 Miliar
  6. Low Tuck Kwong, posisi 828 (61 tahun), US$ 1,2 Miliar
  7. Chairul Tanjung, posisi 937 (47 Tahun), US$ 1 Miliar.
Michael Hartono dan Budi Hartono merupakan bersaudara pendiri perusahaan rokok Djarum. Michael tercatat memiliki 49% saham di Djarum, sementara 51% dikuasai Budi.

Grup Djarum kini juga menguasai mayoritas saham di BCA, bank dengan nasabah terbesar di Indonesia. Keduanya juga menguasai Grand Indonesia, sebuah pertokoan mewah di jantung kota Jakarta.

Sedangkan Martua Sitorus merupakan pemilik perusahaan sawit Wilmar International. Martua membeli perkebunan sawit pertamanya pada tahun 1994. Setahun kemudian, ia mendirikan Wilmar International dengan keponakannya, Robert Kuok yang juga masuk dalam jajaran orang terkaya dunia.

Merger antara Wilmar dengan kebun sekaligus agribisnis Kuok menghantarkan perusahaan tersebut sebagai salah satu yang terbesar di Asia. Sebagai Chief Operationg Officer, Martua masih memiliki 10% saham di perusahaan yang harga sahamnya telah melonjak hingga dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara Peter Sondakh yang merupakan pemilik konglomerasi Grup Rajawali berhasil mencetak kekayaan US$ 2,2 miliar. Ia berhasil meraup US$ 350 juta dari penjualan Bentoel kepada British American Tobacco pada Juni tahun lalu.

Ia juga menjual sahamnya di Excelcomindo Pratama (XL Axiata) pada tahun 2007 dengan hasl mencapai US$ 400 juta. Grup Rajawali saat ini tercatat masih menguasai saham di Semen Gresik.

Kelompok usaha ini pada Januari lalu memberikan US$ 20,5 juta ke Harvard untuk mendanai lembaga pendidikan baru di Asia dan program baru di Indonesia.

Low Tuck Kwong merupakan pemilik dari perusahaan batubara Bayan Resources. Bapak dua anak ini membeli perusahaan tambang pertamanya pada tahun 1997, lima tahun setelah menjadi Warga Negara Indonesia.

Kwong yang merupakan pecinta binatang itu juga tercatat memiliki saham di Manhattan Resources.

Sedangkan Sukanto Tanoto adalah pemilik konglomerasi RGM (Raja Garuda Mas) dengan gurita bisnis mulai dari kertas hingga CPO.

Siapa tak kenal Chairul Tanjung. Pemilik Para Group ini semakin menggurita bisnisnya dari stasiun televisi, bank hingga waralaba. Tahun lalu ia bergabung dengan Wapres Jusuf Kalla membuat studio di Makassar.

Nama-nama tersebut memang sedikit kejutan karena berbeda dengan daftar 40 orang terkaya Indonesia tahun 2009 versi Forbes yang dirilis, Kamis (3/12/2009) lalu.

   1. R. Budi & Michael Hartono  US$ 7 miliar
   2. Martua Sitorus     US$ 3 miliar
   3. Susilo Wonowidjojo  US$ 2,6 miliar
   4. Aburizal Bakrie     US$ 2,5 miliar
   5. Eka Tjipta Widjaja  U$S 2,4 miliar
   6. Peter Sondakh  US$ 2,1 miliar
   7. Putera Sampoerna  US$ 2 miliar
   8. Sukanto Tanoto  US$ 1,9 miliar
   9. Anthoni Salim US$  1,4 miliar
  10. Soegiharto Sosrodjojo  US$ 1,2 miliar
  11. Low Tuck Kwong  US$ 1,18 miliar
  12. Eddy William Katuari US$ 1,1 miliar
  13. Chairul Tanjung US$ 99 juta
  14. Garibaldi Thohir US$ 930 juta
  15. Theodore Rachmat US$ 900 juta
  16. Edwin Soeryadjaya US$ 800 juta
  17. Trihatma Haliman US$ 750 juta
  18. Ciliandra Fangiono US$ 710 juta
  19. Arifin Panigoro    US$ 650 juta
  20. Murdaya Poo US$ 600 juta
  21. Hashim Djojohadikusumo    US$ 500 juta
  22. Kusnan & Rusdi Kirana US$ 480 juta
  23. Prajogo Pangestu US$ 475 juta
  24. Harjo Sutanto US$ 470 juta
  25. Mochtar Riady    US$ 440 juta
  26. Eka Tjandranegara    US$ 430 juta
  27. Ciputra    US$ 420 juta
  28. Hary Tanoesoedibjo    US$ 410 juta
  29. Sandiaga Uno    US$ 400 juta
  30. Boenjamin Setiawan    US$ 395 juta
  31. Alim Markus    US$ 350 juta
  32. Aksa Mahmud    US$ 330 juta
  33. Sutanto Djuhar    US$ 325 juta
  34. Kartini Muljadi    US$ 320 juta
  35. Soegiarto Adikoesoemo    US$ 300 juta
  36. George Santosa Tahija & Sjakon George Tahija US$ 290
  37. Paulus Tumewu    US$ 280 juta
  38. Husain Djojonegoro US$260 juta.
  39. Bachtiar Karim    US$ 250 juta.
  40. Kris Wiluan    US$ 240 juta. (qom/dnl)