Seorang teman dari Jeddah bercerita, ketika saya baru menikah datanglah sahabat saya ke rumah. Saya minta kepada istri untuk membuat ko...
Friday, June 14, 2013
Seorang teman dari Jeddah bercerita, ketika saya baru menikah datanglah
sahabat saya ke rumah. Saya minta kepada istri untuk membuat kopi Arab
dan menyiapkan korma dan makanan ringan lainnya.
Istri mengetuk dari balik tabir sebagai pertanda termos kopi sudah siap untuk dihidangkan.
Ketika kami mulai meminum kopi, rasanya aneh sekali ?! Ia memang sama
sekali belum bisa membuat kopi yg enak dan belum bisa memasak.
Sahabat saya mengatakan bahwa kita berdua harus menghabiskan kopi satu
termos, untuk menjaga perasaan istri dan memotivasi lebih semangat
membuat kopi yg enak.
Ketika tamu pulang, istri merapikan
jamuan maka ia dapati termos dalam keadaan kosong. Ia gembira sekali dan
timbul percaya diri.
Saat makan ternyata masakan istri
kebanyakan garam sangat asin. Istri saya sendiri yang memasak hanya
mampu makan satu atau dua suap saja. Saya teringat dengan pesan sahabat
maka saya santap makanan yang dihidangkan dengan lahap tanpa tersisa
dalam rangka menggembirakan hati istri dan menumbuhkan rasa percaya
dirinya.
Alhamdulillah sekarang istri saya paling pandai memasak diantara keluarganya dan di keluarga kami.
Dalam berumah tangga perlu kesabaran ekstra dan masing-masing hendaklah memberikan yang terbaik untuk pasangannya.
Semoga kisah ini bermanfaat untuk penganten baru dan untuk calon
penganten, termasuk untuk kita semua yang sudah lama menikah. [Kiriman
Al-Akh Fariq Al Amri]
No comments
Post a Comment