POSO (voa-islam.com) - Kebrutalan Densus 88 terhadap warga muslim Poso kembali dipertontonkan pada Senin (10/06/2013) sekitar pukul 1...
Friday, June 14, 2013
POSO
(voa-islam.com) - Kebrutalan Densus 88 terhadap warga muslim Poso
kembali dipertontonkan pada Senin (10/06/2013) sekitar pukul 16.00 WITA.
Seorang warga Muslim Poso bernama Ahmad menjadi korban kebiadaban yang
kesekian kalinya dari Densus 88.
Pembunuhan terhadap Ahmad terjadi ketika korban pulang sholat Asar di
Masjid Al Muhajirin Desa Kayamanya Poso. Hal tersebut disampaikan oleh
ustadz Adnan Arsal salah seorang tokoh Muslim Poso.
“Ahmad
ditembak oleh Densus 88 ketika pulang sholat asar dari masjid Al
Muhajirin," kata ustadz Adnan Arsal kepada voa-islam.com, Senin
(10/6/2013).
Ustadz Adnan juga mengatakan bahwa dalam peristiwa
tersebut tidak ada perlawanan dari Ahmad, sebab ia tidak bersenjata dan
baru pulang shalat Ashar di masjid kemudian ditabrak dengan sepeda
motor sebelum ditembak.
Ustadz Adnan juga membantah pemberitaan
TV One yang menyebutkan bahwa Ahmad melakukan perlawanan dengan
menembakkan enam peluru.
“Enam peluru itu milik Densus yang ditembakkan ke Ahmad, TV One telah membuat kebohongan," tegasnya.
Ahmad ditembak oleh Densus 88 ketika pulang sholat asar dari masjid Al Muhajirin
Kesal dengan pemberitaan tv one yang penuh kebohongan Ustadz Adnan
mengatakan,"TV One itu pembohong,itu juru bicaranya Densus 88!"
Ia pun geram dengan Densus 88 yang kembali melakukan penembakan brutal tanpa proses pengadilan terhadap terduga.
“Densus itu sama dengan tentara Israel, seperti tentara Belanda dan
tentara Jepang, mereka telah membunuh anak negeri sendiri," ujarnya.
Tindakan Densus 88 yang biadab terhadap warga Muslim Poso menimbulkan reaksi perlawanan dari masyarakat Muslim Poso.
Sesaat setelah peristiwa penembakkan terhadap Ahmad, spontan warga Poso
menyerang aparat polisi dengan lemparan batu. Bentrokan antara Polisi
dengan warga Muslim Poso akhirnya tidak bisa dielakkan. Hingga Pukul
20.00 WITA bentrokkan antara Polisi dan warga Muslim Poso di Desa
Kayamanya masih terjadi.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh voa-islam.com menyebutkan bahwa jenazah Ahmad telah dibawa oleh Densus 88 ke Palu.
Sampai ditulisnya berita ini kondisi Kota Poso masih tegang,aparat
Kepolisian dibantu TNI masih merangsek maju menghadapi serangan warga
Muslim Poso yang mempersenjatai diri dengan batu.
f