Friday, October 12, 2012

[berita game] kuntilanak bersaing dengan resident evil

TRIBUNNEWS.COM,BANDUNG-- Saat ini sudah banyak jenis game yang bisa dimainkan. Mulai game teka teki, action, puzzle, bahkan game antikoru... thumbnail 1 summary
Kuntilanak Bersaing dengan Resident EvilTRIBUNNEWS.COM,BANDUNG--Saat ini sudah banyak jenis game yang bisa dimainkan. Mulai game teka teki, action, puzzle, bahkan game antikorupsi. Ada pula game berbau horor yang lagi diminati, seperti Resident Evil, Silent Hill, dan Zombie in House.
Kini pencinta game horor khususnya bisa mencoba sebuah game horor dengan konten lokal. Sebuah game horor yang menampilkan tokoh-tokoh hantu yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia, seperti kuntilanak, pocong dan palasik atau hantu tanpa kepala.
Satria Dewantono (21), mahasiswa Teknik Informatika ITB angkatan 2009, menciptakan sebuah game horor yang diberi nama Ghaib. Sesuai dengan namanya, game ini penuh adegan horor yang bila pertama kali dimainkan bisa membuat tegang pemainnya.
Bukan karena tampilan game yang serba seram, namun sound atau suara latar belakang game ini juga membuat bulu kuduk merinding. Yang semakin membuat game ini menarik karena game ini termasuk game 3D atau tiga dimensi.
Menurut Satria, game ini menceritakan dua orang kakak beradik bernama Ikrar dan Alya. Mereka melakukan perjalanan ke suatu tempat, namun di tengah perjalanan, kendaraan mereka mengalami kecelakaan. Keduanya selamat, hanya saja Alya hilang secara misterius.
Ikrar mencoba mencari adiknya tersebut. Pencarian inilah yang menjadi sebuah teka-teki yang harus dipecahkan si pemain game. Karena horor, tantangan si pemain untuk mencari sosok Alya dihalangi oleh para hantu-hantu tersebut. Agar bisa melewati hantu, si pemain harus bisa membaca ayat-ayat suci Alquran yang tertera di layar monitor dari game tersebut.
"Bila si pemain bisa membaca ayat tersebut dengan lafal bacaan yang benar, maka akan muncul ayat lainnya yang juga harus dibaca si pemain. Begitu terus untuk menghalau atau istilahnya mengalahkan hantu yang menghalangi pencarian Alya," kata Satria, saat ditemui pada acara pameran "Colosseum" dalam rangka Kegiatan Gemastik 2012 di Campus Center Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganeca, Rabu (10/10/2012).
Game ini terbagi dalam enam level. Setiap level menampilkan tempat atau latar belakang yang berbeda. Semisal level satu, latar belakang lokasinya di sebuah puskesmas yang suasanannya seram. Di level lain, berlatar belakang sebuah tempat mirip hutan yang sepi dan banyak sekali pepohonan.
Ada juga yang berlatar belakang sebuah kuburan. Semua latar belakang sangat menggambarkan kondisi yang bisa ditemukan di Indonesia. Pemain yang bisa mengalahkan hantu sampai level enam dinyatakan berhasil. Namun pemain yang gagal di setiap levelnya akan berakhir atau game over dengan menampilkan si pemain kemasukan hantu tersebut atau istilahnya kesurupan.
Untuk membuat game horor ini, mahasiswa asal Betawi ini membutuhkan waktu hingga dua tahun. Setiap hari ia mengutak-atik komputer miliknya di kosnya untuk membuat konten dari game Ghaib tersebut. Terkadang ia bisa menghabiskan waktu hingga enam jam sehari untuk mencari konten yang pas.
Akhirnya, dengan hanya mengeluarkan biaya Rp 2,5 juta, ia berhasil membuat sebuah game yang bisa menjadi pilihan para gamers.
"Awalnya pengen coba-coba aja buat game. Apalagi saya memang hobi main game. Kalau saya pilih membuat game horor ini, ide muncul saat saya sedang memegang Alquran. Kenapa tidak buat game yang unik namun ada bacaan ayat-ayat suci Alquran. Terbersitlah game mengusir setan atau hantu dengan bacaan ayat-ayat Alquran ini," katanya.
Untuk membuat game ini, yang paling sulit adalah membuat sosok hantu 3D yang menakutkan. Sedangkan untuk membuat ayat-ayat suci Alquran yang tampil pada game, ia tidak mengalami kesulitan. Karena cukup memasukkan per suku kata, maka ada program khusus yang bisa membaca setiap kata tersebut hingga sempurna menjadi sebuah lafal.

Untuk saat ini, ia baru memasukkan 10 surat pendek dalam game nya. Yang membuatnya sangat puas dengan game karyanya ini karena untuk membuat game 3D selain tidak mudah, biasanya game 3D hanya diproduksi oleh studio besar. Untuk membuatnya pun bisa membutuhkan dana satu juta dolar.
Kini para penikmat game sudah bisa mengunduh game Ghaib ini secara gratis dengan membuka blog di alamat ghaibthegame.wordpres.com Saat ini game horor sudah diunduh oleh 200 pencinta game.
Game Ghaib ini bahkan lolos dalam seleksi ajang Gemastik 2012 kategori permainan. Timnya bernama Zumatcliwon yang beranggotakan Lio Frankelyn dan Fransisca Cahyono yang juga mahasiswa Teknik Informatika ITB akan bersaing dengan peserta lain dari perguruan tinggi di Indonesia.
"Harapannya bisa menang. Karena saya juga masih ingin menciptakan game lain, maunya game mobile," katanya.